Melaksanakan pembelajaran yang bisa melibatkan semua siswa adalah tujuan semua guru. Karena berhasil tidaknya pembelajaran salah satu indikatornya adalah keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Mendengar kata ‘Pelajaran Sejarah’, peserta didik seakan tidak peduli. Permasalahan pembelajaran sejarah di sekolah yang katanya membosankan, karena mereka ‘merasa terpaksa’ menghapal nama peristiwa penting, tahun, dan pelaku sejarah. Terlebih lagi, mereka biasa terkantuk-kantuk mendengarkan penjelasan guru yang mungkin dianggap sebagai dongeng pengantar tidur.
Ada beberapa aspek positif dalam pembelajaran sejarah lokal, baik yang bersifat edukatif psikologis maupun yang bersifat kesejarahan sendiri. Pertama, mampu membawa peserta didik pada situasi riil di lingkungannya dan mampu menerobos batas antara dunia sekolah dan dunia nyata di sekitar sekolah. Dilihat secara sosio-psikologis bisa membawa peserta didik secara langsung mengenal dan menghayati lingkungan masyarakatnya, dimana mereka merupakan bagian di dalamnya.
Kedua, pembelajaran sejarah lokal, akan lebih mudah membawa siswa pada usaha untuk mengenang pengalaman masa lampau masyarakatnya dengan melihat situasi masa kini, bahkan dapat memproyeksikan peluang dan tantangan pada masa yang akan datang. Dalam pembelajaran sejarah lokal peserta didik akan mendapatkan banyak contoh dan pengalaman dari berbagai tingkat perkembangan lingkungan masyarakatnya, termasuk situasi masa kini. Dengan demikian, mereka akan lebih mudah menangkap konsep perubahan yang menjadi kunci penghubung antara masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang.